Ungkap fakta menarik film horor Singsot: Siulan Kematian. Dari akarnya pada film pendek pemenang penghargaan, mitos siulan Maghrib, hingga pesan moral budaya Jawa. Baca selengkapnya!”
Adaptasi dari film pendek pemenang penghargaan
Versi panjang ini merupakan pengembangan dari film pendek Singsot (2016) yang berhasil meraih penghargaan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival serta Festival Film Horor Bandung (Fiagra) dan Taman Film Festival 2017
klaim bonus new member 100% disini, daftar dan juga login dengan cepat akses kapanpun dan dimanapun hanya disini.
Kental nuansa budaya Jawa
Cerita diangkat dari mitos “pamali bersiul saat Maghrib”, yang dipercaya akan mengundang makhluk halus. Film menampilkan tradisi dan kepercayaan Jawa lewat pilihan bahasa, lokasi syuting di desa terpencil Yogyakarta, dan tata suara siulan yang mencekam
Kru dan pemeran solid dari lokal
Disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo (yang juga membuat versi pendeknya), dengan naskah bersama Vanis. Pemerannya antara lain Ardhana Jovin (Ipung), Landung Simatupang, Siti Fauziah, Sri Isworowati, Jamaluddin Latif, dan lainnya
Atmosfer horor yang intens & pesan moral dalam balutan mistis
Menyajikan teror psikologis melalui mimpi buruk, sosok gaib yang menyerupai orang terdekat, dan adegan baku hantam gaib yang menegangkan. Di balik jantung horror, film ini membawa pesan moral penting: menghargai tradisi, patuh pada nasihat orang tua, dan introspeksi terhadap kearifan lokal