Pernikahan Arwah (The Butterfly House) bukan sekadar film horor biasa: ia mengeksplorasi ritual kuno Tionghoa dalam sebuah rumah tua berusia sekitar 200 tahun di Lasem, lengkap dengan mantra asli, altar penuh simbolisme, serta kupu‑kupu sebagai jembatan antara dua dunia. Film ini tayang mulai 27 Februari 2025 dan telah menjangkau penonton di tujuh negara Asia.
1. 🎬 Judul & Tanggal Rilis
Film bergenre elegant horror ini dirilis di bioskop Indonesia pada tanggal 27 Februari 2025, dan juga didistribusikan di tujuh negara Asia lainnya
2. 🌸 Ritual “Pernikahan Arwah” Tradisi Tionghoa
Cerita film ini mengangkat ritual kuno tradisi Tionghoa yang disebut “pernikahan arwah” sebagai inti konflik. Ritual ini bukan sekadar dekorasi, melainkan sumber ketegangan di sepanjang film
3. 🏚️ Lokasi Rumah Tua Otentik
Semua adegan utama direkam di sebuah rumah tua berusia sekitar 200 tahun di kawasan Lasem, Jawa Tengah—dikenal sebagai “Tiongkok Kecil”—menambah nuansa autentik dan atmosfer mencekam
klaim bonus new member 100% disini, daftar dan juga login dengan cepat akses kapanpun dan dimanapun hanya disini.
4. 🔮 Penggunaan Mantra Asli
Sutradara Paul Agusta menggunakan sebagian mantra asli dalam ritual film. Namun, tidak diucapkan secara lengkap karena khawatir efek supranaturalnya nyata, setelah mendapat peringatan dari ahli budaya
5. 🦋 Simbolisme Kupu‑kupu
Kupu‑kupu tampil secara berulang, merepresentasikan tema seperti cinta sejati, reinkarnasi, dan transformasi antara dunia hidup dan mati. Warna dan momen kemunculannya dianggap punya makna signifikan
6. 💡 Horor Halus & Emosional
Alih-alih menggunakan banyak jumpscare, film ini menekankan ketegangan psikologis melalui suasana, budaya, dan hubungan emosional karakter—memberikan kesan seram yang mendalam .
7. ❤️ Kisah Cinta & Konflik Kultural
Pusat cerita berputar pada dilema pasangan Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani), yang harus berhadapan dengan tradisi leluhur dan kehendak batin mereka sendiri